God, Now Here or No Where ?

Tuhan, sebuah nama, sesosok karakter, atau entah apa, karena saya selalu kesulitan untuk mendeskripsikannya, namun demikian, mau tidak mau harus kita akui that’s the most secret in the world and maybe in the universe, kesimpulan itu saya dapat karena pada tiap jiwa pasti terjadi pergolakan antara akal dan hati tentang siapa, apa, bagaimana dan berjuta tanya tentangnya. Ia yang kita yakini dalam tiap hembus nafas ucapan kita, namun selalu kita bunuh dengan sikap perbuatan kita. Jadi pada akhirnya hanya akan ada satu pertanyaan yang merupakan pertanyaan awal, apakah tuhan itu benar-benar ada?

Mari kita kaji satu per-satu tentang setiap bukti yang dijadikan dalih atas lahirnya kepercayaan akan sosok yang dikenal dengan nama tuhan. Banyak pihak yang mengklaim bahwasanya adanya alam beserta isinya merupakan bukti konkrit akan adanya tuhan, namun tak ada yang mutlak tahu tentang proses penciptaan alam, jadi siapapun, penyihir manapun, bahkan setiap tukang sulap boleh mengklaim bahwa dirinya adalah pemilik saham terbesar dalam asset alam ini, mungkin anda akan lebih marah lagi sebab mungkin dalam kitab suci telah diterangkan bahwa tuhan merupakan pencipta tunggal alam ini, coba anda pikir, dari mana asal-usul kitab yang selalu anda sucikan, memang tuhan mengklaim itu dari dirinya, nah kalau tuhan itu sendiri tidak ada, lalu siapa yang buat, yap, ada jutaan penulis dan ribuan penerbit yang memungkinnya ada di tangan anda.

Satu masalah besar ketuhanan, setiap manusia yang beragama pasti memiliki sosok tuhan, sedangkan di dunia ini terdapat ratusan agama dan jutaan kepercayaan dan parahnya lagi, setiap agama memiliki tuhan masing-masing yang semuanya menyediakan tempat VVIP yang mereka sebut surga. Kalau sudah seperti ini, lalu tuhan yang sebenarnya itu yang mana? Anda pasti akan menjawab bahwa tuhan yang anda sembah adalah tuhan itu sendiri, sedangkan lainnya itu palsu dan yang mereka anut adalah aliran sesat, kalau demikian anda juga termasuk orang yang sedang tersesat, karena ada jutaan orang yang juga menjawab hal yang sama dengan anda. Dari situ dapat kita tarik sebuah benang merah, bahwasanya semua orang di dunia ini adalah orang sesat, dan ironisnya itu disebabkan karena mereka percaya akan tuhan yang sampai saat ini belum pernah kita temui, bahkan dalam TV atau koran sekalipun.

Sekarang anda bayangkan kalau ada seorang yang mengambil uang anda di jalan, ataupun anda sedang melihat sosok yang sedang diadili karena mengkorupsi uang rakyat, betapa geramnya anda akan apa yang telah mereka lakukan, bahkan kalau orang itu merupakan sahabat dekat anda. Nah kalau kita pandang secara kasar, apa yang dilakukan tuhan juga seperti itu, atau mungkin lebih. Dimana absurditas ketuhanan telah mencuri bertahun-tahun waktu kita untuk menyajikan sesaji ibadah padanya, bahkan mengkontaminasi jiwa dan membelenggu kebebasan kodrati kita sebagai makhluk merdeka.

So, sekarang apa pilihan anda?, menetapkan detik-detik yang akan anda tapaki hanya untuk berkutat dalam keburaman sosoknya atau memilih step up dan run away dari kungkungan yang ia sebarkan dalam dogma-dogma yang juga entah dari mana lahirnya. Saya tidak punya hak sedikitpun untuk mendoktrin anda, karena saya juga tidak mau menambah daftar deretan tuhan yang ada di dunia ini, tapi setidaknya biarklanlah jiwa anda memberi anda jalan untuk langkah yang akan anda tapakiselanjutnya, thousands miles journey must begin with a single step. Akhir kata, kenapa kita harus menanggung beban yang semestinya tidak tercipta?

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *