Saat Sopan santun itu Mulai Luntur

Jaman kini sudah berubah, kemajuan teknologi juga semakin pesat begitu pula dengan merambaknya media social kedalam kehidupan masyarakat yang kini tak hanya orang elit saja yang menggunakannya tapi mereka dari berbagai kalangan, baik siswa, tukang becak, tukang ojek maupun pekerja kasar lainnya. Dulu laptop dan Handphone hanya dimiliki oleh mereka yang kehidupannya menengah keatas sehingga ketika ada orang yang memakai barang-barang tersebut sudah pasti kehidupannya sangat layak, tapi sekarang barang-barang itu tak lagi jadi barang mewah yang sulit ditemukan keberadaannya.

Sudah hampir satu tahun aku kembali lagi berkecimpung didunia pendidikan, namun beda level dari sebelumnya. Hari ke hari, minggu ke minggu semacam ku jadikan riset untuk melihat perkembangan kembali dunia pendidikan yang ada di Negeri ini, terutama ditempat aku dilahirkan. Aku kembali dipertemukan dengan yang namanya tuntutan kurikulum mulai dari Kurikulum K-13 sampai akhirnya karena pergantian kepemimpinan berubah lagi menjadi KTSP. Sejumlah  RPP, Silabus, Instrumen harus diselesaikan untuk kemudian dijadikan acuan pemberian materi. Capek, Pastinya but dibuat enjoy saja.

Flashback ke jaman aku dibangku sekolah dulu, guru sangatlah dihormati dan ditakuti. Bahkan ketika beliau sedang berbicara rasanya pantangan terberat kalau harus menatapnya. Sebagaimana kata mereka GURU “Digugu dan Ditiru” so beliau secara tidak langsung menjadi panutan bagi kita karena beliau adalah orang tua kita  ketika disekolah.

gambar hasil nyomot di google

gambar hasil nyomot di google

Namun seiring dengan perkembangan jaman, selama ini aku tak lagi melihat siswa yang menghormati gurunya, mungkin jika dirata-rata antara angka 1 sampai 10 tingkat kesopanan siswa saat ini hanya mencapai angka 4 saja. Banyak mereka yang menganggap guru itu sebagai temannya sampai begitu akrab sehingga lupa akan batasannya, ada yang tertawa ngece sampai kayak nenek lampir meskipun di hadapan gurunya bahkan ada juga yang berkata seronoh dengan teman-temannya walaupun ada guru dikelasnya dan banyak yang lainnya.

Padahal kalau aku membaca di panduan K-13 sudah sangat jelas sekali tentang kaitan suatu pelajaran dengan Agama sopan santun dan kehidupan. Sehingga dengan demikian akan jadi pertanyaan besar apakah dengan bergantinya kurikulum, Sopan-santun siswa juga harus berubah?? Bukankah seharusnya perubahan itu justru kearah yang lebih baik??

Coba deh.. bandingkan, dulu aku kenalnya dengan kurikulum 1994. Tapi waktu itu yang namanya siswa nakal ada hanya tidak separah siswa saat ini, senakal-nakalnya siswa jaman itu mereka akan tetap menghormati dan menghargai apa yang dikatakan oleh gurunya.

Sungguh miris sekali jika melihat pendidikan di sekolah saat ini, bahkan walaupun Guru mereka berusaha mangubah sikap siswanya hasilnya tetap nihil malah kadang justru guru yang jadi korban. Keluar masuk ruang BK sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah. Sehingga tidak heran jika ada beberapa yang kadang sampai emosi menghadapi beberapa sikap siswa yang super nakal itu.

gambar hasil nyomot di google

gambar hasil nyomot di google

Lalu bagaimana pendapat kalian tentang kejadian di dunia pendidikan saat ini??

Dan mungkin ini juga efek kemajuan teknologi saat ini ketika ada guru menegur siswa karena seragamnya tidak dimasukkan, mereka dengan santai menjawab “Sekarang mah sudah g jaman lagi seragam dimasukkan, di TV anak sekolah gak pernah ada seragam yang dimasukkan” .

Apakah mereka akan tetap seperti itu?? Kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan??

Share

2 thoughts on “Saat Sopan santun itu Mulai Luntur

Leave a Reply to Amethyst Aiko Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *