#KERAPANSAPI2013 Bentuk Nyata Budaya Madura Secara Turun-temurun

Karapan sapi

Karapan sapi, Bull Race atau kerabhan sapeh begitu orang menyebutnya, pasti bukan hal asing lagi ditelinga orang Indonesia, karena  karapan sapi merupakan salah satu kebudayaan tradisional Indonesia yang berasal dari salah satu daerah di Jawa Timur yaitu Madura.  Karapan sapi ini ada sejak abad ke-14, sehingga tidak heran kalau karapan sapi sudah dikenal di kancah Internasional. Membahas karapan sapi pasti tidak terpisahkan dari bahasan tentang sapi kerrap karena keduanya merupakan satu kesatuan. Karapan sapi adalah even adu cepat sepasang sapi jantan melawan pasangan-pasangan sapi lain dalam trek pacuan sekitar 100 meter dalam waktu yang sangat singkat. Sedangkan sapi kerrap adalah sebutan untuk sapi yang diikut sertakan dalam perlombaan.

Istilah-istilah dalam karapan sapi

Adu cepat sapi jantan dalam karapan sapi ini berlangsung antara 10 detik sampai 1 menit dengan menggunakan perlengkapan-perlengkapan karap, seperti kaleles dan pangonong. Kaleles adalah pelengkap sapi kerap yang terbuat dari kayu ringan juga tak jarang terbuat  dari bambu biasanya dinaiki oleh joki saat sapi mulai di pacu. Pangonong merupakan kayu hias yang ditaruh dileher sapi kanan dan sapi kiri. Sapi kanan dan sapi kiri ini dalam istilah kerrap disebut dengan pangloar dan pangdhalem. Joki atau tukang tongkok (dalam bahasa Maduranya) adalah anak laki-laki yang masih belia tapi pemberani, umurnya biasanya 7-10 tahun. Selain itu ada yang disebut tukang tambeng yaitu orang yang bertugas menahan tali belakang sapi sebelum dilepas. Tukang getak  adalah orang yang bertugas menggertak sapi agar pada saat aba-aba dimulai sapi kerrap dapat melesat dengan cepat. Tukang tonja adalah orang yang bertugas menarik dan menuntun sapi  pada saat sebelum dan sesudah perlombaan usai. Tukang Gubra adalah anggota rombongan yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada sapi. Ada sebutan khusus untuk para joki pembarani ini yaitu buto atas sedangkan untuk kru yang bertugas lainnya disebut sebagai buto bhabha. Sebelum karapan sapi dimulai sapi akan di arak keliling lapangan dengan diiringi musik khas Madura yang disebut dengan Saronen, alat music khasnya berupa gong, kenong dan gamelan. Buto atas dan buto bhabha juga ikut mengiringi dengan berpakaian khas Madura. selain beberapa istilah istilah di atas ada juga penari-penari yang membawakan tari pecut sebagai pembuka karapan sapi, tarian ini biasanya juga diiringi juga dengan musik saronen.

Tiap start dijaga oleh 1 panitia yang membawa bendera, biasanya membawa 2 bendera yang membedakan pasangan sapi yang satu dengan pasangan sapi yang lainnya. Bendera diangkat perlahan tanda kerap dimulai, Coooolllll….!!!! Begitu MC berteriak, dan pasangan sapi pun melaju dengan pesat.

Komunitas Blogger Madura Plat-M dan event #KarapanSapi2013

Plat-M merupakan sebuah komunitas blogger Madura yang sudah berdiri 3 tahun yang lalu, dan sudah mulai naik daun layaknya artis dengan mengemban visi dan misi yang sangat bagus untuk kemajuan Madura. Salah satu misi tersebut adalah memperkenalkan Madura pada dunia lewat dunia blogging sehingga dapat menduniakan Madura bahkan me-Madurakan dunia. Banyak hal yang dilakukan komunitas blogger ini untuk memperkenalkan Madura serta budaya-budayanya, mulai dari acara rutinnya len-jelen bareng yang mereka adakan guna memperkalkan wisata dan kuliner Madura serta turut andil dalam acara-acara besar yang biasanya didukung oleh IdBlognetwork sehingga lambat-laun mereka akan mengubah citra negatif Madura menjadi hal yang menakjubkan.

Mengadakan event karapan sapi bukanlah hal yang mudah karena harus mengkoordinasi dengan pemilik sapi kerrap diseluruh wilayah Madura dan juga menyiapkan lapangan yang cocok untuk pengadaan karapan sapi. Selama ini karapan sapi pastinya diidentikkan dengan penyiksaan pada sapi sebelum dipacu seperti pantat sapi ditusuk dengan benda tajam, dikasih spirtus atau balsem. Ini dimaksudkan agar sapi merasa kesakitan dan berlari cepat ketika dipacu.

Plat-M mempunyai mimpi besar untuk mengadakan event karapan sapi guna memperkenalkan budaya asli Madura yang sudah turun-temurun, bahkan waktu Plat-M ulang tahun yang ke-2 karapan sapi ini menjadi tema saat OTEMA sehingga sebelum mimpi itu terealisasi Plat-M sudah pernah memberikan teori tentang karapan sapi, namun apalah arti sebuah teori itu jika kita tidak melihat aslinya seperti apa karena tidak menutup kemungkinan orang asli Madura tidak pernah melihat karapan sapi secara langsung, seperti halnya saya sejak lahir lihat karapan sapi baru sekali.

Tepat tanggal 30-31 maret 2013 di jl.pertahanan, lapangan Skep Bangkalan. Plat-M merealisasikan mimpinya untuk mengadakan karapan sapi, karapan sapi ini bebeda dengan karapan sapi pada biasanya karena Tanpa Kekerasan, event ini dikenal dengan #KarapanSapi2013 Tanpa Kekerasan, dengan support dari IdBlognetwork, IdBuzznetwork dan PERKASA (Persatuan Karapan Sapi) Bangkalan. Tujuan utama event ini adalah untuk melestarikan budaya karapan sapi serta menghapus citra negatif yang mengidentikkan karapan sapi dengan penyiksaan pada sapi. #Karapansapi2013 tanpa kekerasan ini baru 2 kali diadakan di Madura, yang pertama diadakan ketika piala Presiden tahun 2012

Dalam event ini ada 2 macam karapan sapi yaitu karapan sapi junior dan karapan sapi senior. Yang membedakan adalah dilihat dari tinggi rendahnya badan dan harga sapi kerrap, seperti halnya sapi kerrap daerah Bangkalan milik H.Tohir yang dikasih nama Gagak Rimang dan menjadi peserta krapan sapi senior. Karapan sapi junior diadakan tanggal 30 maret 2013, acara ini sangat rame, penonton yang sangat banyak rata-rata berasal dari sanak kerabat para pemilik sapi kerrap, karapan sapi junior diikuti oleh sekitar 48 pasang sapi. Sedangkan karapan sapi senior diadakan tanggal 31 maret 2013, suasana acara kerapan sapi senior sangat berbeda ini dapat terlihat dari antusias para penonton yang membludak, para mengabadi moment mulai berdatangan dari penjuru daerah dan para penjual yang memadati sepanjang perjalanan menuju lapangan skep bahkan beberapa turis juga sudah mulai kelihatan. Semakin sore acara semakin seru walau hujan turun tapi sedikitpun tak mengurangi semangat sapi kerrap hingga akhirnya acara karapan sapi senior ini tak dapat diselasaikan dalam sehari karena terkendala waktu, senja semakin cepat menjemput mentari untuk kembali keperaduannya sehingga acara berlanjut keesokan harinya tanggal 1 april 2013.

Penentuan juara #KarapanSapi2013

Penentuan  Karapan Sapi 2013, sama dengan penentuan juara pada karapan biasanya.  dibagi dalam empat babak, yaitu :

Babak pertama, seluruh sapi diadu kecepatannya dalam dua pasang untuk memisahkan kelompok menang dan kelompok kalah. Pada babak ini semua sapi yang menang maupun yang kalah dapat bertanding lagi sesuai dengan kelompoknya.

Babak kedua, pasangan sapi pada kelompok menang akan dipertandingkan kembali, demikian sama halnya dengan sapi-sapi di kelompok kalah, dan pada babak ini semua pasangan dari kelompok menang dan kalah tidak boleh bertanding kembali kecuali beberapa pasang sapi yang memempati kemenangan urutan teratas di masing-masing kelompok.

Babak Ketiga disebut juga babak semifinal, pada babak ini masing-masing sapi yang menang pada masing-masing kelompok diadu kembali untuk menentukan tiga pasang sapi pemenang dan tiga sapi dari kelompok kalah.

Babak keempat disebut babak final, diadakan untuk menentukan juara I, II, dan III dari kelompok kalah.

Sebagai orang Madura tulen pasti sudah jadi kewajiban kita untuk turut serta melestarikan budaya Madura salah satunya karapan sapi, serta menghapus citra negatif tentang adanya penyiksaan sapi saat karapan sapi berlangsung. Untuk itu saya mengikuti Lomba Blog dalam rangka memeriahkan event #KarapanSapi2013, 30-31 Maret 2013 di Lapangan Skep dengan tema “Karapan Sapi 2013 Tanpa Kekerasan”. Yang diselenggarakan oleh komunitas blogger Madura Plat-M dan di support oleh IdBlognetwork, IdBuzznetwork dan PERKASA (Persatuan Karapan Sapi) Bangkalan.

sumber: Semua foto dalam artikel ini diambil dari http://plat-m.com

Share

10 thoughts on “#KERAPANSAPI2013 Bentuk Nyata Budaya Madura Secara Turun-temurun

  1. salah satu even yg selama ini belum sempat kunikmati, kemaren sudah di Madura eh cuma sampai jembatan suramadu dan bebek sinjay….semoga nanti terkabulkan – salam dan sampai jumpa di solo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *