Pesona Pantai Sembilan Yang Memikat Hati

Saat long weekend tak lagi terlihat dikalender bulan ini, tapi disitu justru ada ajakan untuk liburan, but apa boleh buat, weekend seperti biasa pun jadi pilihan utama untuk kembali berkumpul menikmati keindahan Sang Pencipta.

Berkunjung ke Pulau Gili Genting, Sumenep sebenarnya merupakan acara lanjutan setelah acara menduniakan Madura yang diadakan Plat-M tahun kemarin, tapi khusus untuk Panitianya saja walau kenyataannya tidak semua panitia ikut serta diacara ini karena kesibukannya masing-masing, acara ini dijadikan sebagai agenda #LenjelenPlatM.

IMG_20170520_123220

Namanya juga sebuah pulau sehingga untuk sampai ditempat tersebut harus ditempuh dengan perjalanan laut sekitar 45 menit dari pelabuhan Tanjung- Saronggi, dengan biaya penyeberangan 10K per orang. Kapalnya lumayan besar dibandingkan dengan yang biasa kami tumpangi waktu berkunjung ke Giliyang dan ke Gililabak, karena bisa digunakan untuk mengangkut beberapa sepeda motor. Dilengkapi dengan Gabin kapal untuk tempat para penumpang. Entah apa yang terjadi siang panas itu ombak besar padahal katanya perjalanan ke pulau ini biasanya ombaknya selalu bersahabat, tapi kali ini tidak demikian, Saat semua teman-teman berada di Gabin, aku dan beberapa teman lainnya memilih untuk diluar melihat suasana laut walau alasan sebenarnya takut mual karena ombaknya besar. Tapi apa boleh buat mual tetaplah mual namun aku terselamatkan dengan sebungkus permen sehingga yang tersisa hanya pusing saja. Sedangkan teman-teman Plat-M yang lain awalnya sangat asyik dengan permainan kartu di Gabin, akhirnya keluar juga karena pusing.

Matahari semakin terik, para penumpang kapal yang kebanyakan adalah wisatawan dengan tujuan sama, banyak yang sibuk mengabadikan perjalanan, ada yang menggunakan smartphone, kamera digital dan juga kamera DSLR, dari sebagian rombongan dikapal ini ada beberapa yang bukan wisatawan lokal terlihat dari logat bicara dan baju yang digunakan mereka dari Jogja, lumayan jauh kan??

Capek, puyeng karena ombak dan panas semua terbayarkan setelah pulau kecil yang terdiri dari 4 desa itu mulai terlihat. Laut biru yang sangat bening, pasir putih yang bersih serta ikan-ikan kecil yang mulai mengerumuni kapal yang kami tumpangi serasa mendapat penyambutan istimewa. Kapal-kapal nelayan berjejer rapi di tepi pantai dengan warna yang khas, terlihat juga beberapa bangunan bambu tempat untuk menangkap udang. Ini membuktikan kalau mereka sebagian adalah nelayan.

IMG_20170602_203019

Pantai Sembilan, Ada Apa Aja?

Kita kemana?? Rumah Pak Kadesnya Mana?? Ini kata yang sempat terlontar dariku. Ternyata tak jauh diujung jalan sana rumah kades Bringsang berdiri kokoh. Tempat yang sangat strategis, seperti rumah penyambutan bagi kami yang kelelahan, berada di tepi jalan utama menuju pantai Sembilan. Sehingga tidak heran jika berkembangnya pantai ini pemeran utamanya adalah Pak Kades.

Rombongan kami ceweknya hanya tiga orang yaitu Aku, Niyasyah dan Lisa. Kami tinggal di rumah kepala desa. Sedangkan rombongan yang lain tinggal dibalai desa yang jaraknya tidak jauh.

Kenapa dibalai desa?? Emang gak ada home stay??

Eits.. jangan salah, pantai Sembilan ini fasilitas sudah bisa dikatakan lengkap dibandingkan dengan pantai yang lainnya. Home stay dengan bentuk yang unik bak segitiga didesain secara klasik dari kayu yang lengkap dengan kamar mandinya. Namun waktu kami kesana barengan dengan acara yang diadakan Dinas Pariwisata Provinsi sehingga semua home stay full-booked. Harga home stay cukup murah 300K permalam untuk maks. 10 orang (Sejenis) pengecualian kalau bersama keluarga.

Saat mentari sudah mulai beranjak kearah barat, kami berangkat ke Pantai Sembilan yang letaknya hanya beberapa meter dari tempat kami tinggal sehingga cukup dengan jalan kaki saja. Untuk masuk ke area pantai dikenakan karcis 5K per orang, tapi kami gratis karena memiliki password “Tamu Klebun Bringsang”. Password ini tidak berlaku untuk semua pengunjung loh…

Masuk ke area pantai semua rombongan langsung berpencar untuk mengabadikan berbagai moment disana, ada yang bikin Live FB, bikin Vlog, Sibuk Selfie ada juga yang mainan pasir tanpa menghiraukan panasnya matahari yang masih menyengat. Fasilitas yang sangat instagramable dibandingkan dengan pantai lain pada umumnya ada disini, gazebo berjejer rapi yang lengkap dengan colokannya, sepasang ayunan, kasur berjemur, plang nama, akar pohon yang sangat bagus, bunga berbentuk Love, dan ada juga tempat tidur kuno dari kayu yang masih lengkap dengan kelambu putihnya. Serta jejeran homestay dengan warna dan bentuk yang unik semakin memperindah keadaan pantai.

Photo : Niyasyah

Photo : Niyasyah

IMG_20170602_201748

Photo : Madura Vacation

Photo : Madura Vacation

Laut biru, Ombak landai dengan pasir putih yang bersih serta hempasan angin seakan menandakan matahari sudah tidak menyengat lagi. Tibalah saatnya kita menikmati keseruan yang ditunggu-tunggu yaitu naik banana boat. Sewa banana boat perlu ngeluarin 200K untuk sekali jalan yang muat 6-7 orang. Rombongan Plat-M lumayan banyak sehingga harus terbagi dua sesi. Aku ada disesi pertama dan ini adalah kali pertama aku naik banana boat.

Photo : Bagus

Photo : Bagus

Photo : Madura Vacation

Photo : Madura Vacation

Sesi pertama berhasil membuat driver speed boat putus asa, karena katanya seharusnya penumpang banana boat itu jatuh ditengah laut saat berselancar, sedangkan kami malah ketawa-ketiwi, teriak-teriak tidak ada yang jatuh walau dibawa berputar-putar. Ya, gimana mau jatuh sesi pertama, 4 orang penumpang dibelakang menjadi penahan ombak terutama Vicky dan Wahyu, yang FYI sebenarnya aku juga takut kalau sampai jatuh. Keseruan berlanjut saat hempasan ombak menerka muka kami sampai akhirnya sesi ini selesai, dan dilanjut sesi kedua yang selama berselancar jatuh sampai 3 kali.

Usai main banana boat matahari sudah kembali keperaduannya, dengan penuh rasa sendu seakan menyulam rindu, dan yang tersisa hanyalah senja yang berwarna jingga, kami masih asyik mandi dipantai menikmati indahnya pantai saat senja. Adzan magrib berkumandang perahu-perahu nelayan mulai menepi untuk bersandar namun seperti biasa kami tak mau kehilangan momen untuk berfoto bersama, yey.. foto Siluet, karena momen seperti ini sangat mahal sekali.

Photo : Niyasyah

Photo : Niyasyah

Dan ini adalah Vidoe Perjalanan kami

Share

11 thoughts on “Pesona Pantai Sembilan Yang Memikat Hati

  1. Nuansa Pantai Sembilan hampir sama dengan Pantai Panjang Bengkulu mbk, sama-sama indah banget.

    Salam kenal dari Bengkulu mbk.
    ditunggu kunjungannya di blog saya.
    Blog mbk sudah saya Follow, ditunggu Follbacknya ya mbk. heee

  2. Cantik banget sunsetnya mbak, apalagi nikmatin sambil berenang gitu! Keren deh.., aku penggila objek pantai, kepingin banget kesini. Semoga ya, suatu saat kaki ini bisa menginjakkan ke Pantai Sembilan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *