Naik Perahu Aselole di Selat Madura

“Nenek Moyangku Seorang Pelaut”  Rasanya sering sekali mendengar nyanyian bahkan saya kenal lagu itu sejak SD, tapi rasanya semua itu hanya akan jadi petuah sebelum merasakan sendiri jadi pelaut itu seperti apa??.  Rasanya aneh melihat dan mendengar respon teman-teman tiap kali saya berseru kalau pengen merasakan naik perahu, dan belum pernah naik perahu, mereka pasti bilang “masak orang madura gak pernah naik perahu??” entah nada ejekan atau nada prihatin yang kudengar itu,  tapi begitulah kenyataannya, dan tiap kali teman-teman saya bilang seperti itu pasti saya balas dengan kalimat “Rumahku kan bukan di pesisir”,  jawaban itu yang  jadi jurus ampuh untuk melumpuhkan pernyataan teman-teman saya.

Jika di telusuri lagi orang luar yang pernah ke Madura juga belum tentu mereka pernah naik perahu, karena penyebrangan Selat Madura dari pelabuhan Tanjung Perak sampai pelabuhan Kamal tidak menaiki perahu tapi naik Kapal apalagi untuk saat ini orang-orang sudah banyak yang memanfaatkan jembatan Suramadu untuk melintasi Selat Madura.

Sebenarnya tidak pernah ada planing untuk mencoba naik perahu di selat Madura, namun ide itu muncul ketika di ajak teman-teman ngopi di dekat pantai menikmati angin sore sambil melihat orang surfing, ingin sekali bisa seperti mereka melatih adrenalin dengan membawa layar ke tengah laut sambil melawan ombak dan angin yang kencang, namun kayaknya cukup melihat saja menjadi penonton lebih tepatnya itu sudah lumayan senang.

Setelah beberapa lama canda-tawa sambil menghabiskan segelas kopi tiba-tiba pandangan kami tertuju pada perahu yang baru saja nyandar dengan dua orang penumpang. Sempat terjadi lelucon ketika melihat tulisan yang di perahu itu, pasti ada maksud tersembunyi orang yang punya perahu memakai nama-nama yang sudah terkenal untuk di jadikan  brand pada barang-barang mereka, “Aselole” begitulah tulisan yang terdapat pada perahu itu.. dan tanpa disadari ternyata di warung tempat kami ngopi juga ada merknya yang cukup terkenal “Ayu ting-ting” siapa orang yang tidak kenal dengan orang itu, pastinya kenal bukan apalagi dengan lagunya  “kemana-kemana..” {malah cerita ayu ting-ting}

  

Setelah beberapa lama tim marketing dari perahu Aselole ini mendekati tempat ngopi kami dan menawarkan untuk naik perahunya, ternyata lumayan terjangkau harganya cukup dengan Rp.5.000;- sudah dapat keliling selat madura walau tidak sampai full dan juga dapat melihat jembatan seramadu dari bawah, namun tidak sampai tepat dibawahnya karena ombak yang tinggi jadi awak perahunya tidak mau menanggung resiko. awalnya agak takut karena baru pertama kali saya naik perahu, sempat terlintas kalau nanti perahunya miring pas di tengah laut gimana?? soalnya saya hanya bisa berenang gaya batu, tapi lama-kelamaan  perasaan itu hilang dengan sendirinya setelah melihat keindahan laut, dan juga melihat aktifitas nelayan di tengah laut, namun rasa takut itu ada lagi ketika perahu sudah sampai di tengah-tengah ombak yang tinggi ternyata membuat perahu yang kami  tumpangi terombang-ambing tapi untung saja awak perahunya keren, dia mampu mengendalikan itu semua,  waktu sekitar +/- 20 menit untuk keliling selat madura ini sudah cukup mengobati rasa penasaran saya tantang bagaimana rasanya naik perahu,, ternyata enak juga hanya saja ketika turun dari perahu saya langsung mabuk laut alias pusing mungkin gara-gara ombak kencang waktu di tengah laut. namun hal ini tidak membuat saya jera…

ini sekilas pengalaman pribadi saya tentang tentang rasanya naik perahu..

Share

38 thoughts on “Naik Perahu Aselole di Selat Madura

  1. saya juga pengen bisa naik perahu di selat madura. kapan ya temen temen plat M ngadain event trus undang teman teman dari daerah lain indonesia buat jalan2 keliling madura naik perahu 😀

  2. Wooo,, keren 🙂
    nggak takut jatuh toh Mbak?

    tapi yang pasti.. angine sepoi sepoi yak 😀
    hehehehe

    kapan-kapan ajak aku ya Mbak 😀

  3. emang paling manteb itu kalo naek perahu…. apa lagi kalo pas hari raya ketupat… pasti banyak noch acara naek perahu gratis…. 😀

  4. wahh, kyknya seru ni..
    terakhir kapan ya naek perahu?
    ahh, udah lama sekali. waktu itu pun di bali.
    salam persahabatan sobat.
    ditunggu kunjungan baliknya ya. thanks, salam persahabatan, happy blogging 😉

  5. Jadi ingat waktu kecil dulu saya dan teman-teman juga pernah bikin perahu sendiri, tapi tentu saja karena saya bukan orang pesisir maka perahu yang dibuat pun cuma sebatas perahu getek, dan getek itu pun kita naiki di sungai 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *