Tiga Karakteristik Manusia

Kalau menghayati praktek hidup, hidup ini selalu menawarkan kesempatan untuk membuktikan siapa diri kita. Ini antara lain misalnya ditandai dengan munculnya ancaman, peluang, tantangan, kesulitan-kesulitan, keterbatasan, masalah, pilihan-pilihan solusi dan lain-lain.
Meski setiap saat kehidupan ini menawarkan kesempatan untuk membuktikan diri, tetapi dalam prakteknya banyak yang kurang “awas”, banyak yang kurang “eling lan wospodo”, banyak yang kurang “aware”. Kelengahan dan pengabaian ini telah mendatangkan berbagai bukti-diri yang negatif.
Secara garis besar, kita bisa membagi kelompok manusia dalam menghadapi tawaran pembuktian diri itu menjadi berikut ini :
Pertama, ada orang yang pasrah pada realitas dan ada yang yang pasrah pada Tuhan. Kalau melihat praktek hidup, ada model penerimaan yang “pasrah pada Tuhan” dan ada model penerimaan yang “pasrah pada realitas”. Kita sering mengatakan pasrah pada Tuhan tetapi sebetulnya yang kita praktekkan dari ungkapan itu adalah pasrah pada realitas. Padahal, antara pasrah pada Tuhan dan pasrah pada realitas adalah dua hal yang sangat berbeda, baik secara konsep, praktek dan hasil.

Pasrah pada Tuhan artinya kita menaati apa yang diperintahkan Tuhan dan menjauhi apa yang dilarang Tuhan. Pasrah pada Tuhan artinya kita mengikuti “suara-suara” Tuhan dalam menjalankan praktek usaha dalam kehidupan. Pasrah pada Tuhan dalam menghadapi musibah itu artinya :

  • Mengantisipasi agar musibah tidk terjadi atau tidak terulang lagi.
  • Menghadapinya dengan cara-cara yang positif (ikhtiar).
  • Menjalankan berbagai cara dan opsi (kreatif).

 “Kebanyakan orang terlalu lama melihat pintu yang sudah tertutup, padahal sudah ada pintu lain yang terbuka untuknya”

Lalu bagaiman dengan pasrah pada realitas? Pasrah pada realitas artinya kita membiarkan realitas buruk menimpa kita, mengabaikan hal-hal yang berpotensi mendatangkan nasib buruk, dan menolak belajar untuk memperbaiki diri supaya bisa memperbaiki realitas. Tuhan sendiri menegaskan bahwa Dia tidakmengubah nasib orang atau bangsa kalau yang bersangkutan tidak ada upaya untuk mengubah diri mereka (antisipasi, ikhtiar dan kreatif).

Pasrah pada realitas sangat dekat dengan fatalisme, kemunduran, atau kemajudan, pasrah pada realitas hampir identik dengan mengingkari tanggung jawab hidup (self-responsibility).

Kedua, ada orang yang kalah oleh kegagalan dan kelompok orang yang menang melawan kegagalan. Menurut Jhon Maxwell, ada yang disebut kegagalan Maju dan ada Kegagalan Mundur. Kegagalan Maju adalah Kegagalan yang mengajarkan kita untuk maju dan menghasilkan kemajuan. Kegagalan Mundur adalah kegagalan yang mendorong kita untuk mundur dan menghasilkan kemunduran. Tentu, yang menentukan apakah suatu kegagalan itu maju atau mundur, bukanlah kegagalan, melainkan kitanya.
Dalam prakteknya, ada perbedaan antara orang yang gagal dengan orang yang usahanya gagal. Orang yang gagal adalah orang yang sudah menciptakan opini bahwa dirinya tidak mungkin berhasil,, meyakini sudah pantas gagal, dan menolak melakukan hal-hal yang dibutuhkan untuk berhasil. Orang seperti ini menurut Profesor Schein disebut orang yang takut untuk berhasil (Fear of Success).

“Jika Anda menginginkan kesuksesan tetapi anda menghindari usaha untuk meraih kesuksesan dengan alasan takut gagal, maka ketakutan anda adalah ketakutan untuk menjadi orang sukses “

(Profesor Schein)

 ketiga, ada orang yang tangguh (resilience) dan ada orang yang rikih. Orang yang tangguh bukanlah orang yang hanya sanggup bertahan secara pasif atas serangan nasib buruk. Orang yang tangguh adalah orang yang sabar. Sabar ini mengandung pengertian, yaitu :

  • Sabar dalam arti kuat dalam melawan hal-hal yang membuat kita mundur ataua mandek (sabar atas maksiat).
  • Sabar dalam arti kuat bertahan supaya tidak jatuh atau ambruk (sabar atas perintah Tuhan).
  • Sabar dalam arti kuat menunggu hasil akhir dari yang kita perjuangkan (sabar dalam menaati hukum Tuhan).

“Segalanya akan mendatangi orang yang tetap berusaha dengan kegigihan dan kesabaran”
(Edison)

jadi sekarang tinggal pada diri Anda, termasuk karakteristik yang manakah Anda???

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *